Agar para trader lebih paham mengenai pergerakan pair mata uang
asing, dibawah ini saya berikan tips-tips malakukan trading online yang
semuanya akan membantu anda untuk lebih mengerti tentang seluk beluk pergerakan
mata uang asing sehingga nantinya anda bisa lebih jitu dalam melakukan analisa
sebagai dasar pengambilan keputusan sebelum masuk market dan melakukan trading.
1. Waktu Terbaik Untuk Trading
Sebelum melakukan trading, hal yang
paling utama adalah kita harus bisa menentukan waktu yang tepat untuk masuk
market. Banyak trader (biasanya trader-trader pemula) yang mengalami kerugian
berawal dari timing pengambilan
posisi untuk masuk market yang kurang
tepat.
Sebelum mengetahui waktu terbaik untuk trading, kita
harus mengetahui terlebih dahulu zona waktu aktifitas market. Pembagian zona
waktu tersebut bisa kami uraikan sebagai berikut:
Time Zone
Market
Acivity
|
GMT / London
|
WIB
(GMT+7)
|
Japan Fundamental
|
23:50 (prev.day)
|
06.50
|
Australian Fundamental
|
00:00 or 00:30
|
07.00 or 07.30
|
Asian/Australian Open
|
00:00
|
07:00
|
European Open
|
07:00
|
14:00
|
European Data Fundamental
|
07:45
|
14:45
|
London Open
|
08:00
|
15:00
|
Australian/Asian Close
|
08:00
|
15:00
|
London (UK) Fundamental
|
09:30
|
16:30
|
New York Open
|
13:00
|
20:00
|
USA FUndamental
|
13:30
|
20:30
|
Europaean Close
|
15:00
|
22:00
|
London Close
|
16:00
|
23:00
|
USA Close
|
21:00
|
04:00
|
Dari referensi yang pernah kami baca dan dari pengalaman
trading yang sering saya alami selama ini, volume perdagangan di sesi
Asia/Australia hanya sekitar 15%, sesi Eropa/London 35% dan sesi Amerika 50%.
Jadi pergerakan pair akan sangat aktif dengan range yang lebar pada saat Market
Eropa, London, dan Amerika
buka.
Oleh karena itu, menurut saran penulis sebaiknya trader
melakukan trading pada saat-saat ketiga market tersebut buka saja, khususnya
untuk mata uang Euro/USD, GBP/USD, dan USD/CHF. Biasanya antara 15-30 menit
setelah market Eropa buka tepatnya sekitar jam 14.15-14.30 WIB mulai terjadi
gerakan yang lebar, kalau disesi ini tidak terjadi maka biasanya setelah market
London sekitar jam 15.15-15.30 WIB. Untuk sesi Amerika, biasanya gerakan yang
besar terjadi setelah market Amerika buka atau setelah rilis data fundamental
ekonomi Amerika sekitar jam 20.00 atau 20.30. Kita bisa mendapatkan 30-100 pips
dengan hanya trading beberapa menit atau beberapa jam saja di ketiga sesi ini.
2. Rahasia Menemukan Kunci Sukses Trading
Selain faktor-faktor teknis seperti
yang telah disebutkan diatas, Hal lain yang perlu diperhatikan dari seorang
trader professional adalah mempelajari psikologi market dan psikologi diri
sendiri. Bagaimana dia membaca situasi market, harus memanage dan
mengendalikan emosi yang ada pada saat trading yang dia lakukan, hal itu
sangatlah penting dan menentukan dari keberhasilan seorang trader.
·
Psikologi Market
Satu hal yang perlu kita
ingat jika kita membicarakan mengenai grafik Forex adalah fakta bahwa gerakan
di grafik tersebut tidak semata-mata menceritakan mengenai kuat tidaknya mata
uang, melainkan ada hal-hal vital di balik itu.
Ada perbedaan mendasar
antara trader dan gambler seperti ini: Trader bisa beranggapan bahwa data
fundamental adalah hal yang penting, tapi gambler pun bisa memakai data itu utk
menentukan posisi gambling. Trader bisa beranggapan bahwa teknikal itu mujarab,
gambler pun juga tidak jauh beda kalo diajak memikirkan itu. Tapi ada satu lagi
faktor yang membedakan trader dengan para gambler yaitu faktor psikologi
market.
Gambler bisa mengambil posisi dengan mempertimbangkan aspek teknikal dan
fundamental, tapi gambler tidak akan mempertimbangkan faktor psikologi market.
Banyak sekali trader yang terjebak dengan bermain main dengan angka-angka
fundamental serta perhitungan teknikal, bisa jadi disini dia terjebak dalam
sikap berjudi seperti halnya gambler. Jadi.menurut saya, yang secara spesifik
membedakan trader dengan gambler adalah aspek pemahaman psikologi trader dalam
membaca situasi market. Gambler tidak akan membuang waktu untuk memikirkan
aspek psikologi dan tetek bengek lain ketika dia merasa yakin bahwa hitungan
teknikal mengkonfirmasi "buy"..atau mungkin saja trader yang
mempunyai indera ke enam dalam urusan tebak-menebak angka data fundamental
merasa pede saat angka keluar sesuai perkiraannya dan mengkonfirmasikan
"sell".
Pengalaman yang pernah saya alami waktu awal-awal trading dulu juga begitu,
sering terombang ambing antara fundamental dan teknikal.
Contoh : Data NFP USA bagus
sekali, tetapi reaksi market malah sebaliknya, saya jadi bertanya-tanya ada apa
ini… benar-benar membingungkan dan
menjerumuskan.
Hari berikutnya setelah
saya pelajari, ternyata data NFP yang keluar malam itu meskipun datanya bagus,
ternyata tidak serta merta menggambarkan kesehatan ekonomi Amerika. Kenapa
begitu? Karena bulan sebelumnya masyarakat Amerika merayakan hari paskah, hari
dimana pegawai-pegawai dadakan, dan pekerja-pekerja paruh waktu mendapatkan
banyak sekali job sehingga NFP tercatat tinggi. Hati market beda, apa yang
dipikirkan dan dipertimbangkan trader dan gambler berbeda secara psikologis,
trader merasa enggan saat itu memegang dollar, karena konfirmasi data NFP yang
kuat ternyata tidak bisa merubah keputusan psikologis market untuk sell dollar.
Mengapa? karena hari-hari sebelumnya market disuguhi akrobatik-akrobatik
"terjun bebasnya" data data fundamental Amerika yang merosot ke
bawah. Secara psikologis, para trader terbentuk pemikiran mengenai dollar
beberapa hari sebelum data NFP diumumumkan bahwa efek- efek psikologis dari
rumor dan berita serta tumpang tindihnya data data jelek dari dalam negeri
Amerika telah membuat trader memutuskan sell dollar meski secara headline
data NFP bagus.
Contoh
lain :
Ingat moment ECB beberapa waktu lalu? logikanya jika Bank Sentral Eropa (ECB)
menaikkan suku bunga, maka seharusnya
EUR menguat dong, seharusnya investor tertarik pegang EUR karena bunga
kembaliannya menjanjikan bukan? Bahkan hari-hari sebelumnya EUR/USD sempat di
tarik ke atas utk melakukan tes pada resistensinya hanya karena Gubernur Bank
Sentral Eropa “Mr.Trichet” ngomong ke
pers bahwa ECB "kayaknya" akan menaikkan suku bunga. Tetapi banyak
trader yang melupakan faktor psikologis market, faktor hati dan perasaan
market. Saya sudah menganalisa sebelumnya bahwa seandainya ECB jadi
menaikkan suku bunga, tapi kalo tidak di barengi dengan kata kata konfirmasi
berapa kali lagi bunga akan dinaikkan, maka market akan cepat berpaling ke tema
lain dan menolak daya tarik EUR walaupun suku bunga dinaikkan.
Market sudah timbul "feeling enggan" untuk pegang EUR,
sebagian trader besar sudah memutuskan (sebelum ECB menaikkan suku bunga) untuk
tidak pegang EUR. Mengapa? karena rasa ketidak tertarikan udah terbentuk
sebelumnya.
Jadi selain faktor teknikal dan fundamental, saya menyarankan untuk tidak
mengabaikan faktor ketiga ini. Faktor yang dianggap sepele oleh sebagian trader
beraliran teknikalisme atau trader yang berprinsip fundamentalisme. Justru
faktor inilah yang sering kali seolah olah mengabaikan data fundamental atau
pertimbangan teknikal. Faktor X yang kalau kita tidak faham dan tidak mengerti
akan terlihat seolah-olah mengombang-ambingkan market. Memang butuh waktu
belajar mengasah kepekaan psikologi market ini. Butuh waktu, tidak bisa serta
merta dan harus belajar memahami diri kita sendiri.
Kita harus ikut
merasakan atau menjiwai market kalau ingin sukses. Sisi kejiwaan yang bisa saya
contohkan seperti ini: Gimana sih rasanya kalo pagi tadi baca berita soal ECB?
Ada rasa gimana sih kalo sore tadi lihat grafik dollar rendah banget?? Ada rasa
gimana gitu, kalo baca berita ekonomi zona Eropa bagus, nah selanjutnya
aplikasikan ke dalam analisa fundamental lalu kemudian aplikasikan pula kedalam
analisa teknikal, setelah itu terus tanya-tanya dalam hati, hmm.. kira kira
berani gak ya buy dollar??? kira kira berani gak ya sell EUR?? Saya yakin, kalo
kita sering-sering baca berita ( bukan cuma signal-signal atau prediksi-prediksi
“buy” dan “sell”) maka waktu satu minggu itu kita bisa memahami
"perasaan" market serta mampu menangkap aura "psikologinya
trader".
Saya yakin bahwa trader-trader profesional, trader-trader kelas berat pasti
sama dengan kita, sebelum mereka masuk market pastilah timbang-timbang dulu,
hitung-hitung dulu secara cermat, ukur-ukur dulu, dan selalu
waspada...waspada.. karena mereka juga tahu bahwa mungkin saja di belahan
bumi lain ada juga trader yang sama besarnya yang merencanakan strategi sebaliknya,
terkadang ada rasa was-was juga, mereka sama manusiawinya dengan kita,
sama-sama punya rasa dan punya hati. Jadi jangan samakan trader dengan tukang
judi.
·
Psikologi Diri Sendiri
Setelah memahami psikologi trading,
selanjutnya adalah memahami psikologi diri sendiri. Saya pernah punya
pengalaman, karena alih-alih mau balikin loss malah loss semua. Problem dari
semua itu adalah terletak di diri kita sendiri. Kita dan sebagian besar orang,
pertama kali masuk market mungkin mendapatkan apa yang dinamakan: “Beginner
Luck”, sehingga menganggap enteng. Setelah loss, mau balas dendam, dan
akhirnya malah gak balas dendam, malah yang terjadi semua uang kita amblas.
Selama pendalaman
trading, saya menemukan satu masalah yang luar biasa besar kompleksitasnya.
Masalah yang gak gampang, masalah itu adalah masalah kecenderungan kita
mengedepankan analisa fundamental, atau teknikal, atau mungkin bahkan emosi.
Menurut saya emosi lebih berperan penting dalam mengambil keputusan, emosi itu
udah pada fase dan tahap naluri dalam kejiwaan. Semua deskripsi artian emosi
itu sendiri bisa sangat luas dan beragam. tapi ujung-ujung nya ya sama...
masalah perasaan. Melihat hal ini dari konteks kedekatan manusia dengan
problematik perasaanya, saya ada sedikit gambaran simpel tentangnya. Kita ingat
ada istilah sederhana yang memang besar sekali prosentase kebenarannya dalam
kehidupan sehari-hari " Tak kenal maka tak sayang"
Tak kenal atau "kenal" erat kaitannya dengan kata-kata "tahu" kata
"tahu" erat kaitannya dengan permasalahan intelegensia atau
kecerdasan atas landasan memori. Sementara itu kata "sayang"
erat kaitannya dengan perasaan..feeling dan sejenisnya.
Jadi "sayang" bisa datang, ketika orang mulai berkehendak
mempergunakan brain atau otaknya atas landasan memori yang secara rumit dan
luar biasa akan bekerja untuk mempengaruhi hati dan perasaanya. Jadi konteks
emosi itu juga sebenarnya erat kaitannya dengan apa-apa yang menyentuh dan
tersentuh diskup otak kita. Emosi itu disinyalir merupakan luapan residu hati
dan brain yang saling mengolah data data memori dari external input
dalam tenggang waktu yang tidak terlalu lebar atau tidak terlalu lama.
Jadi simpel kata, emosi kita bisa menentukan apa yang akan kita kerjakan,
mungkin malahan di bawah sadar kita. Tetapi kita juga tidak bisa memisahkan
aroma emosi itu dari faktor intelijensia dan memori di bawah sadar kita.
Pendek kata, bahwa
kita hendaknya berpegang pada pengendalian emosi, dan menurut saya tidak
juga terlalu buruk jika kita memasukkan banyak data base ekonomi dari berita
berita ekonomi dan ulasan ekonomi untuk mempertajam intelejensia yang nantinya
akan bekerja secara OTOMATIS dalam insting dan luapan emosi. Dan semoga dengan
cara itu, meski kita mengendalikan emosi dan mengkaitkan emosi sebagai tajuk
dan pertimbangan keputusan kita, kita mampu pula mempertajam insting kita
terhadap gerakan mata uang.
Psikology market dan
psikologi diri sendiri memang kunci
dasar dalam setiap melalukan trading forex. Akan lebih baik jika setiap
anda akan melakukan transaksi, tetapkan dalam diri anda bahwa anda akan
investasi atau trading $100.000 walaupun itu cuma $1.000 atau $100, toh jumlah
itu sangat berharga buat anda.
Jangan boongin diri
sendiri dengan kemudahan bahwa anda akan mendapatkan uang lebih besar dari
Forex, tetapi ingat pula bahwa anda juga bisa kehilangan uang yang lebih besar
di Forex Market.
1 comments: