3. Support dan Resistance
Support dan Resistance adalah merupakan salah satu teknik yang popular dalam analisis teknikal. Cara
ini sangat baik dan sangat membantu trader dalam melakukan pengambilan posisi
tradingnya, apakah akan mengambil posisi beli (long/ask) atau jual (short/bid).
Dengan adanya Support dan Resistance, seorang trader bisa melakukan trading berdasarkan ‘range’ karena
naik dan turunnya harga mata uang pasti memiliki target (batas atas atau batas
bawah). Contohnya apabila pada suatu waktu harga mata uang EUR/USD mengalami
kenaikan yang cukup besar akibat dorongan data fundamental yang cukup kuat
misalnya adanya isu kenaikan tingkat
suku bunga oleh Bank Central Eropa (ECB), maka akan mendorong para pelaku pasar
untuk buy Euro ramai-ramai yang mengakibatkan over demand mata uang
EUR sehingga mengakibatkan mata uang USD
tertekan hebat hingga menyentuh titik resistance .
Disaat harga telah mencapai titik
tersebut, para pelaku pasar merasa bahwa harga mata uang EUR tersebut sudah
cukup mahal untuk dijual, sehingga para pelaku pasar akan melakukan aksi jual
mata uang EUR sehingga harga bergerak turun kembali bahkan mencapai titik support-nya.
Pada titik ini biasanya digunakan oleh para pelaku pasar untuk memperoleh
keuntungan (profit taking).
· Support
Adalah suatu titik
atau garis harga yang merupakan tahanan bawah yang berpotensi untuk menahan
laju melemahnya sebuah pair.
· Resistance
Adalah suatu titik
atau garis harga yang merupakan tahanan kuat di atas untuk menahan laju
penguatan pair.
Perlu anda ingat bahwa apabila para
pelaku pasar melakukan aksi jual yang sangat besar bukan tidak mungkin harga
akan menembus titik support-nya. Apabila hal ini terjadi
maka titik yang tadinya support akan berubah menjadi resistance.
Begitu pula sebaliknya apabila terjadi aksi beli yang sangat besar maka ada
kemungkinan titik resistance-nya akan tertembus dengan kuat dan berubah
menjadi titik support yang baru.
4. Moving Average
Moving Average merupakan salah satu indikator dalam
Analisis Teknikal yang paling sering digunakan, yang berfungsi melacak arah
pergerakan trend. Moving Average adalah angka rata-rata bergerak, artinya angka
yang didapat berdasarkan penjumlahan harga penutupan nilai tukar valuta asing
pada suatu periode tertentu, dibagi dengan jumlah jam pada periode tersebut. Moving
Average adalah follower bukan leader, sehingga kita baru akan
mengetaui suatu trend sekarang akan berbalik atau berlanjut setelah hal itu
terjadi. Disini penulis menggunakan contoh dua Simple Moving Average,
yaitu Short Term Moving Average (periode 10) dan Long Term
Moving Average (periode 20).Moving Average yang lama periodenya
digunakan sebagai pengindikasi trend, sedangkan yang lebih pendek
periodenya digunakan untuk menentukan “timing”. Timing berarti kapan
saatnya kita mengambil posisi naik atau turun.
5. Relative Strength Index( RSI)
Relative Strength Index merupakan salah satu indikator yang
juga sangat populer di kalangan Analisis Teknikal Modern. RSI pertama kali
diperkenalkan oleh analisis Amarika Serikat bernama J. Welles Wilder, Jr. RSI
menghitung rasio dari rata-rata kenaikan harga penutupan dengan rata-rata
penurunan harga penutupan dalam periode tertentu.
Oleh J. Welles Wilder, Jr. dirumuskan sebagai berikut :
Diturunkan
menjadi :
Berikut contoh perhitungan Relative Strength Index (RSI) :
Closing Price
US $ / YEN
|
Change
|
|
Up
|
Down
|
|
117.301
|
-
|
-
|
117.327
|
0.026
|
-
|
117.279
|
-
|
0.048
|
117.298
|
0.019
|
-
|
117.288
|
-
|
0.010
|
117.332
|
0.044
|
-
|
117.322
|
-
|
0.010
|
117.354
|
0.032
|
-
|
117.333
|
-
|
0.021
|
117.329
|
-
|
0.004
|
117.31
|
-
|
0.019
|
117.339
|
0.029
|
-
|
JUMLAH
|
0.15
|
0.112
|
* Average up-value = 0.15 / 12
= 0.0125
* Average down-value = 0.112 / 12
= 0.0093
RS = 0.0125 : 0.0093
= 1.344
Arti dari hasil perhitungan tersebut adalah bahwa angka
57.34 mengidentifikasikan keadaan pasar yang wajar. Angka RSI berkisar antara
0-100, dimana harga yang berada diatas level index 70 menandakan bahwa
mata uang tersebut dinilai sudah overbought oleh para investor,
sedangkan harga yang berada dibawah level 30 dinilai telah oversold.Sehingga
berdasarkan RSI apabila harga telah berada di level 70 atau diatas angka 70
berarti harga akan mengalami teknikal rebound,sehingga grafik diperkirakan akan
bergerak turun karena dianggap minat beli sudah mereda begitu pula sebaliknya
apabila harga telah berada di level 30 atau kurang dari 30 berarti harga akan
mengalami teknikal rebound, sehingga grafik diperkirakan akan bergerak naik
karena dianggap minat jual sudah mereda.
Digrafik bisa kita lihat indicator
RSI ini yang telah otomatis terbentuk berdasarkan perhitungan diatas.
6. Stochastic
Oscillator
Stochastic Oscillator adalah salah satu indicator terbaik untuk
forex trading. George Lane membuatnya pada akhir tahun 1950an. Momentum dari
indicator tersebut adalah apakah harga telah berada didaerah oversold atau overbought untuk memberikan sinyal Buy atau Sell.
Range indicator adalah antara 0-100. Dimana harga yang telah berada diatas 75
memberikan sinyal Sell dan dibawah 25 memberikan sinyal Buy.
Ada 2 (dua) garis yakni %K line dan %D line
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
%K = 100 x {[Harga Penutupan – Harga Terendah (n)]/[Harga Tertinggi (n) – Harga
Terendah (n)]}
%D = 3 %K
n= Periode yang digunakan
Apabila dua garis %K dan %D bersilangan di bawah
level 25 maka ini menandakan sinyal Buy. Apabila persilangannya diatas
level 75, ini adalah sinyal untuk Sell.
Sinyal
yang paling akurat adalah jika anda mau menunggu sampai %K
line dan %D line berada bawah level 5 sebelum ambil posisi Buy, dan berada di
atas level 95 sebelum ambil posisi Sell.
7. Moving Average Convergence Divergence (MACD)
MACD ditemukan oleh Gerald Appel
merupakan salah satu indicator paling sederhana dan paling bermanfaat dalam
analisis teknikal. Saran kami, apabila anda termasuk yang suka trading
menggunakan analisis teknikal maka jangan memulai trading tanpa menggunakan
indicator MACD ini.
Formula yang paling popular dalam
indicator MACD ini adalah penggunaan dua garis Exponential
Moving Average yaitu Periode1=EMA-12, dan Periode2=EMA-26.
Indikator MACD digambarkan dengan garis ‘0’ ditengahnya. Garis ‘0’
menggambarkan masing-masing gerakan dari masing-masing garis exponential moving
average. Perhitungan Indikator MACD adalah garis EMA-26 yang dilewati dengan
garis EMA-12. Hasil dari persilangan tersebut diatas apakah ada pada kisaran
diatas atau dibawah garis ‘0’. Ketika MACD berada diatas garis ‘0’, maka itu
artinya bahwa EMA-12 lebih tinggi daripada EMA-26 dan menandakan sedang bullish. Apabila MACD berada dibawah garis ‘0’,
maka itu artinya bahwa EMA-12 lebih rendah daripada EMA-26 dan menandakan
sedang bearish.
8. Bollinger
Bands
Ditemukan oleh
John Bollinger, indicator ini juga merupakan salah satu yang paling popular
dalam analisis teknikal. Indikator ini
berupa graris moving average yang menyertai garis harga dan dua garis lagi
berada diatas (upper band) dan dibawahnya (lower band). Ketiga garis ini berjalan beriringan dengan
garis harga.
Signal Buy ditentukan apabila garis harga menembus garis moving average, dan kemudian
menyentuh garis upper band, demikian sebaliknya signal Sell ditentukan
apabila garis harga menembus garis moving average, dan kemudian menyentuh garis lower band.
9. Parabolic SAR
Indikator Parabolic SAR ditemukan oleh Welles Wilder Jr. yang berguna untuk mengindikasikan
apakah trend grafik akan berhenti dan kemudian berbalik atau akan mengikuti
trend. Parabolic SAR bisa memberikan sinyal untuk keluar
dari posisi dengan sangat baik. Seorang trader professional menggunakan
indicator ini apabila ingin keluar dari posisi trading yang dia lakukan. Trader
hendaknya menutup posisi Buy apabila harga berada dibawah indicator
Parabolic SAR dan menutup posisi Sell-nya apabila harga berada diatas
Parabolic SAR.
10. Commudity Channel
Index (CCI)
Adalah suatu metode
yang mempunyai skala -100 & +100. Jika CCI memotong garis batas psikologis
(-100/+100) dari arah bawah keatas maka itu adalah sinyal untuk Buy akan tetapi
apabila memotong garis batas psikologis (-100/+100) dari arah atas kebawah maka
itu adalah sinyal untuk Sell.
penjelasan yang sangat detao dan disertai pula dengan contoh yang menarik, membuat kita semakin mengerti dengan analisa teknikal yang ada falm chart. dalam trading di OctaFx sendiri lebih banyak menggunakan analisa teknikal dengan memanfaatkan support dan resistant dan juga moving average
ReplyDelete