ANALISA TEKNIKAL (PART-2)

ANALISA TEKNIKAL
3. Support dan Resistance

Support dan Resistance adalah merupakan salah satu teknik yang popular dalam analisis teknikal. Cara ini sangat baik dan sangat membantu trader dalam melakukan pengambilan posisi tradingnya, apakah akan mengambil posisi beli (long/ask) atau jual (short/bid).

Dengan adanya Support dan Resistance, seorang trader bisa melakukan trading berdasarkan ‘range’ karena naik dan turunnya harga mata uang pasti memiliki target (batas atas atau batas bawah). Contohnya apabila pada suatu waktu harga mata uang EUR/USD mengalami kenaikan yang cukup besar akibat dorongan data fundamental yang cukup kuat misalnya adanya isu  kenaikan tingkat suku bunga oleh Bank Central Eropa (ECB), maka akan mendorong para pelaku pasar untuk buy Euro ramai-ramai yang mengakibatkan over demand mata uang EUR  sehingga mengakibatkan mata uang USD tertekan hebat hingga menyentuh titik resistance .

Disaat harga telah mencapai titik tersebut, para pelaku pasar merasa bahwa harga mata uang EUR tersebut sudah cukup mahal untuk dijual, sehingga para pelaku pasar akan melakukan aksi jual mata uang EUR sehingga harga bergerak turun kembali bahkan mencapai titik support-nya. Pada titik ini biasanya digunakan oleh para pelaku pasar untuk memperoleh keuntungan (profit taking).


·                     Support
Adalah suatu titik atau garis harga yang merupakan tahanan bawah yang berpotensi untuk menahan laju melemahnya sebuah pair.

·                     Resistance
Adalah suatu titik atau garis harga yang merupakan tahanan kuat di atas untuk menahan laju penguatan pair.


Perlu anda ingat bahwa apabila para pelaku pasar melakukan aksi jual yang sangat besar bukan tidak mungkin harga akan menembus titik support-nya. Apabila hal ini terjadi maka titik yang tadinya support akan berubah menjadi resistance. Begitu pula sebaliknya apabila terjadi aksi beli yang sangat besar maka ada kemungkinan titik resistance-nya akan tertembus dengan kuat dan berubah menjadi titik support yang baru.


4.  Moving Average

Moving Average merupakan salah satu indikator dalam Analisis Teknikal yang paling sering digunakan, yang berfungsi melacak arah pergerakan trend. Moving Average adalah angka rata-rata bergerak, artinya angka yang didapat berdasarkan penjumlahan harga penutupan nilai tukar valuta asing pada suatu periode tertentu, dibagi dengan jumlah jam pada periode tersebut. Moving Average adalah follower bukan leader, sehingga kita baru akan mengetaui suatu trend sekarang akan berbalik atau berlanjut setelah hal itu terjadi. Disini penulis menggunakan contoh dua Simple Moving Average, yaitu Short Term Moving Average (periode 10) dan Long Term Moving Average (periode 20).Moving Average yang lama periodenya digunakan sebagai pengindikasi trend, sedangkan yang lebih pendek periodenya digunakan untuk menentukan “timing”. Timing berarti kapan saatnya kita mengambil posisi naik atau turun.




5.   Relative Strength Index( RSI)

Relative Strength Index merupakan salah satu indikator yang juga sangat populer di kalangan Analisis Teknikal Modern. RSI pertama kali diperkenalkan oleh analisis Amarika Serikat bernama J. Welles Wilder, Jr. RSI menghitung rasio dari rata-rata kenaikan harga penutupan dengan rata-rata penurunan harga penutupan dalam periode tertentu. 




Oleh J. Welles Wilder, Jr. dirumuskan sebagai berikut :

Diturunkan menjadi :

 

Berikut contoh perhitungan Relative Strength Index (RSI) :

Closing Price
US $ / YEN
Change
Up
Down
117.301
-
-
117.327
0.026
-
117.279
-
0.048
117.298
0.019
-
117.288
-
0.010
117.332
0.044
-
117.322
-
0.010
117.354
0.032
-
117.333
-
0.021
117.329
-
0.004
117.31
-
0.019
117.339
0.029
-
JUMLAH
0.15
0.112


* Average up-value   = 0.15 / 12
= 0.0125

* Average down-value  = 0.112 / 12
= 0.0093

RS  = 0.0125 : 0.0093
       = 1.344



Arti dari hasil perhitungan tersebut adalah bahwa angka 57.34 mengidentifikasikan keadaan pasar yang wajar. Angka RSI berkisar antara 0-100, dimana harga yang berada diatas level index 70 menandakan bahwa mata uang tersebut dinilai sudah overbought oleh para investor, sedangkan harga yang berada dibawah level 30 dinilai telah oversold.Sehingga berdasarkan RSI apabila harga telah berada di level 70 atau diatas angka 70 berarti harga akan mengalami teknikal rebound,sehingga grafik diperkirakan akan bergerak turun karena dianggap minat beli sudah mereda begitu pula sebaliknya apabila harga telah berada di level 30 atau kurang dari 30 berarti harga akan mengalami teknikal rebound, sehingga grafik diperkirakan akan bergerak naik karena dianggap minat jual sudah mereda.

Digrafik bisa kita lihat indicator RSI ini yang telah otomatis terbentuk berdasarkan perhitungan diatas.





6.     Stochastic Oscillator

Stochastic Oscillator  adalah salah satu indicator terbaik untuk forex trading. George Lane membuatnya pada akhir tahun 1950an. Momentum dari indicator tersebut adalah apakah harga telah berada didaerah oversold atau overbought untuk memberikan sinyal Buy atau Sell. Range indicator adalah antara 0-100. Dimana harga yang telah berada diatas 75 memberikan sinyal Sell dan dibawah 25 memberikan sinyal Buy.

Ada 2 (dua) garis yakni %K line dan %D line

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

%K = 100 x {[Harga Penutupan – Harga Terendah (n)]/[Harga Tertinggi (n) – Harga Terendah (n)]}

%D = 3 %K

n= Periode yang digunakan


Apabila dua garis %K dan %D bersilangan di bawah level 25 maka ini menandakan sinyal Buy. Apabila persilangannya diatas level 75, ini adalah sinyal untuk Sell.


Sinyal yang paling akurat adalah jika anda mau menunggu sampai %K line dan %D line berada bawah level 5 sebelum ambil posisi Buy, dan berada di atas level 95 sebelum ambil posisi Sell.




7.      Moving Average Convergence Divergence (MACD)

MACD ditemukan oleh Gerald Appel merupakan salah satu indicator paling sederhana dan paling bermanfaat dalam analisis teknikal. Saran kami, apabila anda termasuk yang suka trading menggunakan analisis teknikal maka jangan memulai trading tanpa menggunakan indicator MACD ini.

Formula yang paling popular dalam indicator MACD ini adalah penggunaan dua garis Exponential Moving Average yaitu Periode1=EMA-12, dan Periode2=EMA-26.

Indikator MACD digambarkan dengan garis ‘0’ ditengahnya. Garis ‘0’ menggambarkan masing-masing gerakan dari masing-masing garis exponential moving average. Perhitungan Indikator MACD adalah garis EMA-26 yang dilewati dengan garis EMA-12. Hasil dari persilangan tersebut diatas apakah ada pada kisaran diatas atau dibawah garis ‘0’. Ketika MACD berada diatas garis ‘0’, maka itu artinya bahwa EMA-12 lebih tinggi daripada EMA-26 dan menandakan sedang bullish.  Apabila MACD berada dibawah garis ‘0’, maka itu artinya bahwa EMA-12 lebih rendah daripada EMA-26 dan menandakan sedang bearish.
  
  



8.     Bollinger Bands

Ditemukan oleh John Bollinger, indicator ini juga merupakan salah satu yang paling popular dalam analisis teknikal.  Indikator ini berupa graris moving average yang menyertai garis harga dan dua garis lagi berada diatas (upper band) dan dibawahnya (lower band).  Ketiga garis ini berjalan beriringan dengan garis harga.
Signal Buy ditentukan apabila garis harga menembus garis moving average, dan kemudian menyentuh garis upper band, demikian sebaliknya signal Sell ditentukan apabila garis harga menembus garis moving average, dan kemudian menyentuh garis lower band.


9.     Parabolic SAR

Indikator Parabolic SAR ditemukan oleh Welles Wilder Jr. yang berguna untuk mengindikasikan apakah trend grafik akan berhenti dan kemudian berbalik atau akan mengikuti trend. Parabolic SAR bisa memberikan sinyal untuk keluar dari posisi dengan sangat baik. Seorang trader professional menggunakan indicator ini apabila ingin keluar dari posisi trading yang dia lakukan. Trader hendaknya menutup posisi Buy apabila harga berada dibawah indicator Parabolic SAR dan menutup posisi Sell-nya apabila harga berada diatas Parabolic SAR.



10. Commudity Channel Index (CCI)

Adalah suatu metode yang mempunyai skala -100 & +100. Jika CCI memotong garis batas psikologis (-100/+100) dari arah bawah keatas maka itu adalah sinyal untuk Buy akan tetapi apabila memotong garis batas psikologis (-100/+100) dari arah atas kebawah maka itu adalah sinyal untuk Sell.  


Author

Written by Admin

Aliquam molestie ligula vitae nunc lobortis dictum varius tellus porttitor. Suspendisse vehicula diam a ligula malesuada a pellentesque turpis facilisis. Vestibulum a urna elit. Nulla bibendum dolor suscipit tortor euismod eu laoreet odio facilisis.

1 comment:

  1. penjelasan yang sangat detao dan disertai pula dengan contoh yang menarik, membuat kita semakin mengerti dengan analisa teknikal yang ada falm chart. dalam trading di OctaFx sendiri lebih banyak menggunakan analisa teknikal dengan memanfaatkan support dan resistant dan juga moving average

    ReplyDelete