Seperti usaha lainnya, investasi online forex trading juga memiliki potensi kerugian. Akan tetapi, resiko itu dapat diatur sejak awal, sehingga dapat diketahui tingkat kerugian yang akan terjadi, nah disinilah yang menarik dari bisnis ini.Dalam menjalankan bisnis ini nanti, anda akan berhadapan dengan resiko-resiko dalam melakukan trading forex online. Kami membaginya menjadi 2 bagian, yaitu:
- Internal Risk (Resiko Internal) &
- External Risk (Resiko Eksternal).
Untuk mendapatkan penjelasan lebih detail mengenai kedua resiko diatas, dibawah ini kami akan menjelaskan macam-macam resiko tersebut dan bagaimana melakukan pengelolaan manajemen resiko yang terbaik untuk meminimalkan kerugian.
A). Internal Risk
Internal Risk atau Resiko Internal adalah kemungkinan kerugian yang akan terjadi dalam melakukan trading forex secaraa online yang ada hubungannya dengan fasilitas Trading Platform yang digunakan.
Potensi kerugian tersebut bisa diatasi dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang tersedia didalam platform online forex trading. Beberapa tindakan yang biasa digunakan oleh para trader professional adalah sebagai berikut:
Stop Loss
Adalah suatu tindakan yang mana kita melakukan likuidasi posisi atau ‘close posisi’ dalam keadaan merugi. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar lagi.
Contoh :
Open Sell 1 Lot EUR/USD di 1.2030 dengan memasang Stop Loss di 1.2065. Dalam perkembangannya harga bergerak naik menyentuh level 1.2070, maka posisi otomatis terlikuidasi oleh system dengan kerugian 35 poin (1.2065-1.2030).
Hadging
Adalah tindakan lain yang bisa kita lakukan apabila mengalami loss dengan cara mengunci kerugian dengan mengambil posisi yang berlawanan dari posisi yang pertama untuk mengurangi kerugian yang lebih besar atau berharap mendapatkan keuntungan dari posisi yang kedua.
Contoh :
Open Sell 1 Lot EUR/USD di 1.2070, dimana ini adalah posisi I. Dalam perkembangannya harga bergerak naik menyentuh level 1.2080, sehingga apabila posisi ini kita likuidasi maka kita akan mengalami kerugian -10 poin (1.2080-1.2070). Berhubung kita tidak menginginkan harga terus beranjak naik yang nantinya akan berakibat kita mengalami kerugian yang lebih besar maka kita melakukan Open Buy EUR/USD di 1.2085, ini adalah posisi II. Akhirnya harga bergerak naik dan menyentuh harga 1.2100, disini kita menutup atau melikuidasi posisi II dan untung/profit 15 poin. Selanjutnya setelah menyentuh harga 1.2100 ternyata terjadi rebound atau pembalikan arah dan turun sampai mencapai harga 1.2050, nah dari sini kita baru melikuidasi posisi I sehingga untung lagi 20 poin. Sehingga secara keleluruhan kita mendapatkan untung atau profit 35 poin (15 poin + 20 poin).
Straddle
Adalah tindakan mengambil 2 posisi berlawanan dalam waktu yang bersamaan dengan tujuan untuk berjaga-jaga dari berbagai kemungkinan pergerakan harga. Hal ini biasa kita lakukan apabila ada news atau indicator ekonomi yang sangat penting dan akan berpengaruh besar terhadap pergerakan harga.
Contoh :
Akan ada news mengenai akan diumumkannya kenaikan suku bunga bank sentral Amerika pada pukul 01.15 WIB, berhubung kita ragu untuk menentukan arah pergerakan harga maka kita berencana mengambil 2 posisi 10 menit sebelum data dirilis. Pada pukul 01.05 WIB, harga running adalahdi 1.7820 untuk pasangan mata uang GBP/USD. Atas dasar tersebut maka kita mengambil 2 posisi masing-masing 1 Lot yaitu Sell di 1.7800 dengan Stop Loss di 1.7820 dan posisi ke-2 adalah Buy di 1.7840 dengan Stop Loss di 1.7820. Setelah data dirilis jam 01.15 WIB, bank sentral Amerika memang menaikkan suku bunganya tapi hanya sebesar 2,5% atau berbeda dari harapan para analist yang memperkirakan akan ada kenaikan sebesar 3,5%. Pergerakan harga setelah data dirilis sangat fluktuatip yaitu turun 35 poin mencapai angka 1.7785 dan kemudian naik tinggi menyentuh harga 1.7900. Apabila kita melikuidasi posisi dan mengambil untung di posisi 1.7890 maka kita akan mendapatkan profit bersih sebesar 50 poin (70 poin – 20 poin).
Switching
Adalah suatu tindakan yang biasa kita lakukan kalau kita mengambil posisi yang salah dan memperkirakan akan terjadi pola pembalikan arah atau trend yang sangat kuat. Tindakan tersebut adalah melakukan likuidasi atau menutup posisi yang pertama, kemudian masuk kembali dengan posisi kedua yang berlawanan dari posisi yang pertama tadi.
Contoh :
Open Sell 1 Lot EUR/USD di 1.2090, dimana ini adalah posisi I. Dalam perkembangannya harga bergerak naik menyentuh level 1.2100, berhubung kita memperkirakan harga akan terus bergerak naik maka langkah antisipasi yang bisa kita ambil adalah menutup atau melikuidasi posisi I, sehingga hanya mengalami kerugian sebesar 10 poin (1.2100-1.2090). Setelah kita yakin bahwa trend akan terus bergerak naik yaitu mata uang USD akan terus melemah terhadap EUR, maka kita memutuskan mengambil posisi II yaitu Open Buy 1 Lot EUR/USD di 1.2110. Perkembangan selanjutnya dalam 1 Jam kedepan ternyata benar bahwa mata uang USD terus melemah terhadap EUR hingga mencapai harga 1.2175, dari sini kita melakukan likuidasi untuk posisi II dan mendapatkan profit 65 poin (1.2175-1.2110). Sehingga total profit yang kita dapatkan adalah sebesar 55 poin (65 poin – 10 poin).
Averaging
Adalah tindakan mengulangi posisi yang sama dengan posisi sebelumnya pada saat kita mengalami kerugian yang mana transaksi atau posisi yang pertama diambil tersebut belum dilikuidasi atau ditutup.
Contoh :
Open Buy 1 Lot EUR/USD di 1.2100, pada saat harga turun kita Open Buy lagi 1 Lot di 1.2050. Ternyata setelah menyentuh 1.2045 harga rebound dan naik tinggi mencapai 1.2150. Selanjutnya kita melikuidasi kedua posisi ini dan mendapatkan double profit sebesar 150 poin, yaitu 50 poin (1.2150-1.2100) ditambah 100 poin (1.2150-1.2050).
Forex trading memang termasuk bisnis yang beresiko, soalnya memang sudah banyak bukti dimana trader kehilangan uang mereka. Saya sendiri pun jgua pernah mengalami MC. Dan manajemen resiko inilah yang memang harus dimiliki oleh para trader forex. Saya sendiri juga belum bisa memaksimalkan modal trading saya, manajemen resiko belum terlalu baik. Tapi memang biasnaya lebih memilih trading dengan SL agar resiko trading saya di octaFx bisa terminimalisirkan.
ReplyDeleteSaya pikir pengelolaan resiko yang baik itu memang jelas diperlukan supaya kita bisa menjalankan kegiatan trading kita dengan baik. Saya pun merasa dengan resiko yang semakin kecil maka kita akan lebih bisa memperoleh hasil trading yang semakin baik jadinya, setidaknya itu sih yang saya rasakan sendiri ketika trading di Gainscopefx.com.
ReplyDelete